![]() |
foto : tewel |
sandiwara klasik
the legend of Sie Djin
Koei
versi Republic Of Performing Arts,
14 Januari , 22 Januari &
5 Pebruari 2011,
pkl 16.00 wib
@ Mal Ciputra Jakarta
pemain :
Mohammad Hidayat, Heri Riyanto, Ade Rahmat Akbari,
Assa Mussa, Moch. Alpian, Wisnu Tirtayasa,
Wahyu, Asep Indra, Budiman Basri, Dadang Casmita,
Ruri Wulandari, Fitri, Mega Indri, Mega F Yohana,
Lukman El Hakim, Olil Buntil
manajemen :
Make up Alda and the gank, Property Irman Nisha,
Koreografer Aidil Usman, Naskah Rik A. Sakri,
Asisten Sutradara Tri Jengky, Way Budha
Sutradara Amien Kamil
Pimpinan Produksi Isnaeni Samadi
Kondisi seperti itu yang juga berusaha ditunjukkan dalam pementasan
teater yang dimainkan oleh kelompok teater, Republic of Performing Arts,
di bawah arahan Amien Kamil. Sie Djin Koei juga tampak begitu
dihormati, itu terlihat ketika adegan semua serdadu bawahannya sujud
menyembah, bak menyambut kedatangan seorang raja.
Legenda Kepahlawanan Sie Djin Koei, Jenderal Penakluk yang Terkenal Itu (1)
![]() |
foto : tewel |
Mohammad Hidayat, Heri Riyanto, Ade Rahmat Akbari,
Assa Mussa, Moch. Alpian, Wisnu Tirtayasa,
Wahyu, Asep Indra, Budiman Basri, Dadang Casmita,
Ruri Wulandari, Fitri, Mega Indri, Mega F Yohana,
Lukman El Hakim, Olil Buntil
![]() |
foto : tewel |
Make up Alda and the gank, Property Irman Nisha,
Koreografer Aidil Usman, Naskah Rik A. Sakri,
Asisten Sutradara Tri Jengky, Way Budha
Sutradara Amien Kamil
Pimpinan Produksi Isnaeni Samadi
Ketika Sie Djin Koei beraksi di mal ?
![]() |
foto : tewel |
Ditandai dengan teriakan yang memekakkan telinga, gerak gerik
seorang pria yang berpenampilan layaknya jenderal China zaman kerajaan
langsung mencuri perhatian penonton. Sambil diapit para serdadunya yang
memegangi bendera lambang kerajaan, ia lantas unjuk kebolehan memainkan
tombak bercagak tiga.
Pria yang tampil dengan riasan tebal diwajahnya itu, sebenarnya sedang
memainkan lakon sebagai Sie Djin Koei. Seorang jenderal yang populer
pada masa Dinasti Tang, ketika kerajaan dijalankan Kaisar Taizong dan
juga Kaisar Gaozong. Kisah kepahlawanan sosok yang identik dengan baju
dan kuda berwarna putih semasa hidupnya ini dimainkan dalam sebuah
pementasan teater bertema “The Legend of Sie Djin Koei” di Mal Ciputra,
Jakarta, Jumat (14/1).
Sosok jenderal yang memiliki nama lain Xue Rengui itu, memang punya
karir yang patut dikagumi. Semasa mengabdi untuk dinasti Tang, dirinya
kerap punya andil besar dalam pelbagai keberhasilan ekspedisi perang.
Terutama ketika sukses memberikan kemenangan ketika memimpin perang
Goguryeo (Korea) dan juga ketika perang melawan sisa-sisa Tujue Barat.
Di medan perang, Xue juga begitu ditakuti lawannya. Bahkan juga
dikisahkan jika sang jenderal bisa menaklukkan para musuhnya dengan
hanya tiga anak panah. Karena keahliannya dalam memimpin pasukan dalam
peperangan itu, tidak heran jika Sie Djin Koei muncul menjadi sosok yang
sangat dihormati.
![]() |
foto : tewel |
Di atas panggung juga dimainkan satu adegan ketika seisi kerajaan
Dinasti Tang menyambut kemenangan yang diberikan Sie Djin Koei dengan
pesta besar yang diadakan kaisar. Hanya saja karakter sang jenderal yang
sebelumnya ditampilkan penuh berkarisma, justru kali ini benar-benar
berbeda. Dalam penggambaran pesta besar-besaran ini sang jenderal justru
lebih terlihat sebagai sosok yang sangat genit, merayu wanita yang
ditampilkan di atas panggung.
Sayangnya pementasan teater yang bercerita tentang seorang tokoh besar
dalam kebudayaan China itu juga harus terbentur dengan keterbatasan
ruang gerak para lakon ketika beraksi di atas panggung. Memang mereka
harus memainkan teater Sie Djin Koei ini hanya diatas panggung yang
berukuran sekitar 3x10 meter saja.
Karenanya sesekali senyum penonton terlihat mengembang ketika melihat
kenyataan barisan serdadu yang berlari-lari kecil memutari area panggung
harus terganggu lajunya akibat bendera lambang kerajaan yang dibawanya
tersangkut pagar yang membatasi panggung.
![]() |
foto : tewel |
“Memang keterbatasan panggung menjadi persoalan kami ketika
mempersiapkan pentas teater ini. Tetapi bagaimana pun kami berusaha
untuk bisa mengatasinya,” kata Amien.
Diluar itu, persiapan cukup singkat juga praktis dijalani Republic of
Performing Arts. Untuk mementaskan kisah kepahlawanan Sie Djin Koei,
mereka hanya melakukan persiapan selama dua minggu. “Harus diakui
persiapan memang terbatas, latihan pun hanya tiga kali. Tetapi kami
tetap serius,” akunya. Karenanya penampilan kedua mereka di tempat yang
sama, 5 Februari 2011 nanti, tentunya diyakini Amien bisa lebih
maksimal.
Baginya pementasan di pusat perbelanjaan sedikit diibaratkannya seperti
sebuah pertunjukkan di pasar malam. Para pengunjung tentu awalnya tidak
datang untuk menonton pertunjukkan. Karenanya untuk bisa menyita
perhatian para penonton, harus ada performa yang bisa menarik perhatian
mereka untuk mau menyaksikan pementasan yang diadakan. “Tentu beda jika
diadakan di tempat khusus pertunjukkan, seperti TIM misalkan. Mereka
pasti datang untuk menonton,” papar Amien.
Pementasan teater The Legend of Sie Djin Koei sebenarnya menjadi
salahsatu bagian dari pelbagai kegiatan yang dipersiapkan pihak Mal
Ciputra, dengan maksud menyambut tahun baru Imlek 2011. Selain pentas
teater, juga disajikan kegiatan seperti Barongsai dan Dragon, Wayang
Potehi, pertunjukkan tari Sin Ciang, orkestra tradional China, atraksi
Wushu dan beberapa acara lainnya.
Masih berhubungan dengan tema kegiatan The Legend of Sie Djin Koei,
selain pementasan teater, ada juga pagelaran wayang potehi. Apalagi
perkembangan wayang potehi di Indonesia sendiri tidak bisa dipisahkan
dari kisah kepahlawanan sang jenderal. Tidak heran jika wayang potehi
termasuk menjadi sajian utama yang akan dimainkan hampir setiap hari
sampai tanggal 16 Februari 2011 nanti. (sumber : sinar harapan.co.id)
![]() |
foto : tewel |
Kisah kepahlawanan Sie Djin Koei melegenda seantero daratan Tiongkok. Bahkan, kisahnya itu masuk dalam kisah klasik China kuno yang sampai sekarang masih menjadi rujukan berbagai literatur sejarah. Bagaimana tokoh ini dimata masyarakat Tionghoa?
SIE
Djin Koei, dalam bahasa Mandarin dikenal dengan nama Xue Ren Gui,
merupakan salah satu jenderal Tiongkok paling terkenal pada masa
Dinasti Tang awal. Namanya banyak disebut dalam kesusastraan populer.
Selama kariemya, dia ambil bagian dalam berbagai keberhasilan ekspedisi
perang melawan sisa-sisa Tujue Barat dan melawan Goguryeo.
![]() |
foto ; tewel |
Dia hanya memiliki satu cacat dalam catatan karir berperangnya. Yaitu, ketika gagal menaklukan TufaD pada 670 M. Dimana
seorang jenderal Iain dalam pasukannya menolak mendengarkan anjuran
Xue, lalu menyerbu lebih dulu hingga berakibat kerugian besar
pasukannya. Lantaran kalah perang karena kalah strategi.
Xue
Rengui lahir pada tahun 614, di Desa Xiu, Longmen, Jiangzhou County
(setingkat kelurahan atau kecamatan) yang sekarang menjadi daerah
Hejin di Provinsi Shanxi. Saat itu adalah masa pemerintahan Kaisar Yang
dari Sui. tapi masa mudanya tidak tercatat sejarah. Konon dia miskin
dan bekerja sebagai petani.
Pada masa itu kaisar kedua Dinasti
Tang yaitu Kaisar Tai Zong bersiap memulai ekspedisiperang melawan
Goguryeo pada 644. Maka, berkat anjuran beberapa kerabatnya, Xue pergi
untuk menemui Jenderal Zhang Shi Gui dan bergabung dengan angkatan
perang secara sukarela.
![]() |
foto : tewel |
"Karena kegigihannya dalam berperang, serta
berhasil membunuh komandan Goguryeo saat itu. Maka, Kaisar Tai Zong
pun memberinya gelar jenderal." kata Prita Widjaja, penggemar* cerita
silat Tionghoa, khususnya kisah kepahlawanan Sie Djin Koei, kemarin
ditemui di Mal Ciputra dalam perayaan menyambut even tahun baru Imlek.
Menurutnya
juga, kisah hidup Sie Djin Koei di dramatisasikan dalam sejumlah karya
fiksi. Yang paling terkenal dan dia cukup ingat adalah lakon Xue Ren
Gui Pulang Dengan Kejayaan dan sebuah novel tanpa nama pengarang dari
Dinasti Qing, Xue Ren Gui Menyerang Ke Timur.
Karena ekspedisi
perangnya ke Korea melawan Silla, Xue disebut sebagai Jenderal Penakluk
Timur oleh orang-orang Tang. "Saya masih menyimpan beberapa cerita
silat tentang Si Djin Koei," ujarnya kepada INDOPOS, (18 Jan 2011, brigita sicillia. Indo Pos ,Nasional. Jakarta)
Legenda Kepahlawanan Sie Djin Koei, Jenderal Penakluk yang Terkenal Itu (2-Habis)
![]() |
foto : tewel |
Ketokohan Sie Djin Koei dalam sejarah Tiongkok sangat terkenal. Karakternya yang jujur danmemiliki sifat ksatria dan gagah berani, dianggap masih relevanditeladani hingga masa modern ini.
JADI jangan heran, sering kali kisahnya diangkat dalam sebuah pertunjukan sendratari. dan drama. Maupun dalam buku cerita. Supaya masyarakat bisa meneladani sikap sikap patriotisme Sie Djin Koei. Seperti yang terlihat pada pertunjukan Legenda Sie Djin Koei yang digelar Mal Ciputra, Jakarta Barat dalam rangka menyambut datangnya Tahun Baru Imlek. Republic of Performing Art menggelar drama Sie Djin Koei dengan sisipan komedi di dalamnya dan dipadukan dengan musikal. Bagi Amien Kamil, pengarah pemain di drama Sie Djin Koei, sebuah kebanggaan bisa memen-taskan tokoh itu. Diakuinya, ini merupakan kali pertama Republic of Performing Art mendapat kepercayaan untuk menampilkan lakon Sie Djin Koei, tokoh panglima perang yang ceritanya cukup populer di masyarakat.
![]() |
foto : tewel |
"Semuanya cukup instan. Makanya tadi surprise juga, melihat para pemain bisa menjalankan perannya dengan sangat baik. Banyak improve di sana-sini, tapi menambah hidup lakon," tuturnya bangga melihat anak didiknya bisa mengeksplorasi peran mereka masing-masing di atas panggung. Penampilan di buka dengan tukang cerita yang menjabarkan prolog. Diikuti dengan kemunculan tokoh Sie Djin Koei dengan kostum perangnya yang berwarna putih.
![]() |
foto : tewel |
Namun, karena kaisar bijaksana. Sie Djin Koei pun dibebaskan. Dia malahan mendapat kepercayaan untuk kembali memimpin peperangan dan mendapat gelar jenderal. "Yang cukup sulit adalah melakukan hlinhnv di atas panggung," tandasnya.
(sumber : Brigita Sicillia, Indo Pos Nasional, Jakarta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar